Pages

Jumaat, 5 April 2013

aku dan hidupku

Suara azan berkumandang merdu dari surau.Pertanda aktifitas siap dimulai.Aku terbangun dari tidur lelap ku,tertatih menngambil wudhu.tak ada tangan halus lembut yang mengusap halus rambutku.Tak ada teriakan merdu dari mu. Sholat kumulai al fatihah setengah ku baca namun apalah daya tak tahan hati ini menahan kehampaan.menangis itulah yang aku lakukan saat ini,hanya ini.kadang aku bertanya dalam hati tuhan adilkah kau pada ku?terlalu sulit aku jalani hidupku sebatang kara seperti ini.hati yang kokoh ini akan sirna hilang tak bersisa. Aku gadis biasa dengan kehidupan biasa.hanya berdiri dibelakang sebuah cerita.Tak bisa maju dan hanya terdiam yang kulakukan.



Beberapa hari yang lalu aku kehilangan ibuku meninggal dalam kecelakan maut disebuah kereta Jogja-Jakarta.Ka u tahu apa yang kurasakan saat ini?hanya gelisah tak menentu selalu teringat dengan masa lalu yang tak bisa kembali.
Namun satu kata yang taki pernah kulupa dari ibuku “hidup ini indah maka bayangkanlah hal yang indah bahkan ketika kamu sedang terluka.”
Aku duduk di kelas 3 SMA.Dan ketika ini aku harus menghadapi ujian Nasional.Sulit memang saat ini untukku .Namun apapun yang terjadi aku harus bertahan hidup.Karna masih banyak hal yang belum kucoba di dunia ini.Bahkan aku belum merasakan cinta.ah aku selalu tak peduli dengan hal itu,tak ada daya tarik sama sekali.Hidupku lurus mengalir seperti air tak pernah berani melawan arus.Karna arus itu terlalu keras terlalu kencang dan aku hanya setangkai mawar merah.yang selalu terbawa oleh arus. Yang akulakukan hayalah menjadi gadis biasa.Suka jalan jalan kemanapun itu.saat sedih seperti ini aku akan lebih senang pergi naik gunung .Dan aku benar melakukannya kali ini.Bersama kakak sepupuku aku pergi, bermodalkan tekat untuk menghilangkan kesedihan. Merbabu itulah tujuan kami.Kita memulai pendakian dini.Di mulai dengan berdoa perjalanan kami di mulai.sungguh ini akan mejadi pengalaman yang berbeda dari biasanya. Pos pertama sudah kami lewati.Semuanya lancar baik baik saja.gelap masih menyelimuti kami bertiga dan hal yang bodoh yang bodoh telah aku lakukan.aku terpisah dari kedua sepupuku apa yang akan kau lakukan disaat seperti ini?menangis?tentu dan jelas aku melakukannya tapi aku haruas beranjak dari tempat ini.karna aku terlalu takut dengan tahayul.ah entah tahayul apa itu namun aku percaya bahwa di dunia ini tidak hanya ada benda terlihat didalamnya.
Aku naik menyusuri jalan setapak.terjatuh,sakit memang namun tak akan ada yang mendengar isak ku.aku tak tahan terduduk menangis dan aku ketakutan.dingin mulai menusuk terasa hingga tulang belulang.tak than,akankah aku mati menyusulmu mu bu?pukul berapa ini?dan itulah hal yang terakhir aku lihat.hingga aku benar benar terbaring dan mati rasa.aku sudah takbisa menangis.kaku rasanya ,dan aku hanya berharap agar bisa hidup tanpa tau apa alasanku untuk hidup.seseorang menyelimuti ku?dengan jaket tebal ah akankah ini malaikat yang menyelimutiku dengan jaket surga?namun tak lama setelah bayangan ini aku tebangun.ah hanya igauan ku.Tapi siapa gerangan disana?lelaki disebelah api unggun?.aku mencoba terbangun dan mendekati lelaki itu.aku duduk dihadapannya namun dia hanya tersenyum.aku megucapkan terimakasih yang amat besra padanya namun sekali lagi ia hanya tersenyum .tak ada obrolan setelah itu hanya hening.dan aku minta diantarnya turun.
Aku membereskan barangku,sebenarnya aku sudah tak kuat untuk jalan namun aku ingin bertemu dengan kakak sepupu aku ingin minta maaf akan keteledoranku.sepanjang perjalanan dia hanya diam tersenyum dan menawarkan bantuan.sungguh inilah yang membuatku penasaran dengannya.dan dibalik ini semua aku nyaman di dekatnya. Sepanjang perjalanan aku selalu ingin bertanaya padanya namun tak bisa entah kenapa aku malu mengeluarkan suaraku.dan aku hanya bisa melihat sosoknya dari belakang.aku tak tahu apa yang dia pikirkannya hingga dia mau menolongku sejauh ini.hingga perjalanan kami berakhir aku hanya mengetahui dia adalah seorang mahasiswa. Kita terpisah,terpisah hingga tak tau takdir akankah berbaik hati pada kita.hingga rasanya sesak ketika melihatnya pergi.sesalku tak ada yang bisa kulakukan. Aku kembali mengahbiskan hidupku dengan rutinitas seperti biasanya .kebosanan dan kejenuhan.
Hari ini tiba sepucuk surat dari Universitas ternama.sungguh ini rasanya mimpi aku.mulai detik ini aku akan menjadi seorang mahasiswa ekonomi seperti apa yang kumau.Ibu..seandainya kau disini kau akan merasakan kebahagiaanku sungguh inilah yang aku mau. Namun sayang beribu sayang aku harus meninggalkan kota tercintaku,meninggalkan beribu cerita dan beribu kenangan.unruk memulai awal yang baru.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan