Gunung merbabu adalah sebuah gunung yang
bersebalahan dengan gunung Merapi. Gunung Merbabu memiliki 7 puncak yang
dikagumi para penggiat alam bebas. Gunung ini mnejadi favorit para pendaki
gunug, karena memiliki ajlur pendakian yang beragam dengan berbagai tingkat
kesulitan. Ada 4 jalur resmi pendakian yang yang familiar dikalangan pendaki,
yakni: thekelan, selo, cuntel, dan wekas. 4 jalur dengan jarak dan tingkat
kesulitan yang berbeda akan bertemu di punca utama dengan ketinggian 3142mdpl. Dengan
status sebagai kawasan taman nasional, memberiakan nilai tambah sebagai
kunjungan yang harus di kunjungi sebagai pendaki.
Pukul 23.45, langkah pertama dari sebuah bascamp di
dusun kesingan dan biasa disebut dengan bascamp wekas. Perjalana kita mulai
pukul 23.30. berjalan melewati jalan berpaving di tengah dusun jaloan yang di
lauli gelap hingga kita membutuhkan alat bantu untuk melihat jalan sekitar.
Penghangat tubuh mulai dipasang salonpas mulai ditempel dihidung.l penutup
kepala sudah mebungkus rapi jalur menanjak dengan kemiringan 180 drajat sudah
didepan mata.dengan memantapakan langkah kami siap untuk menanti halangan,
rintangan, dan keindahan didepan mata.
Kaki melangkah dan terus melangkah dahaga mulai
menyergap bekal yang disiapkan mulai berkurang. Dingin mulai menyergap hingga
menusuk tulang belulang. Setelah merasa cukup jauh perjalanan kita berhenti
sejenak untuk menghilangkan rasa lelah gula jawa yang katanya manjur untuk
menghilangkan dahaga mulai berkurang. Setelah beberapa menit istirahat
perjalanan kita lanjutkan kembali. Sepanjang perjalanan kami menemukan
instalasi air ,sehingga kesediaan air cukup aman, sebab air bisa diambil dari
bak-bak penampungan atau rembesan dari pipa yang bocor.
Melihat pemandangan sekitar merbabu dari kketinggian
adalah hal yang paling menakjubkan yang pernah saya alami. Ini akan terekam
selamanya dalam hidup lampu-lampu kota berpijar gemerlap lampu seperti menjadi
susunan orkestra merdu ditambah dengan suara malam yang diam menghanyutkan ini.
Campuran bintang dilangit lampu di daratan suara di tengah hutan belantar
sungguh ini lah yang dinamakan keindahan.
Kita kembali berjalan dengan jalur yang demakin
menanjak. Jalan setapak dengan dinaungi pepohonan yang rimbun membuat perjalan
serasa mistis. Pukul 04.00 waktu subuh mendekat tak terasa waktu bewrjalan
dengan cepat 4 jam kami melangkah tiba di pemberhentian berikutnya. Sebuah
pelataran yang luas dan biasa digunakan para pendaki untuk mendirikan tenda.
Air yang tersedia di tempat tersebut cukup melimpah, sehingga menjadi lokasi
favorit pendaki untuk membangun kemah. Pepohonann yang mengelilingi juga
memberikan perlindungan dari hembusan angin dari paparan sinar matahari.
Sejenak beristirahat sambil memandang puncak-puncak Merbabu yang jelas-jelas
terlihat dari lokasi ini.kita istirahat sejenak di lokasi ini untuk memasak
bahan makanan dan shalat subuh berjamaah.pernahkah kamu membayangkannya?.naqmun
disaat inilah puncak kediginan terasa amat menusuk hingga membuat bandan
mengigil.
Didepan membentang tanah miring yang siap untuk kami
lalui.dengan perlahan.dengan ketinggian yang semakin dahsyat dan bebatuan yang
semakin besar kami berjalan tanpa keluhan.hingga tiba kami disebuah puncak,
namun perjalanan tidak hanya sampai disini kai masih harus terus berajajaln dan
terus berjalan.
Jembatan setan,begitu pendaki menyebut sebuah
tanjakan didepan mata yang nampak curam. Denganperlahan tubuh merambat disebuah
bukit yang memanjang dengan sisi kanan dan kiri jurang yang menganga. Embun
pagi yang membasahi tubuh seolah tidak mengahlangi kaki untuk melangkah menuju
puncak. Jalur semakin menyempit dan panjang seolah berjalan di punggung sapi,
sehingga lokasi ini dinamakan “geger sapi”. Berjalan terus dengan jalur yang
semaki terjal, dan kali ini langkah kaki harus berhenti dipertigaan. Hanya
dengan berjalan sekitar 5 menit, maka sampailah disebuah puncak dengan
ketinggian 3119mdpl. Puncak yang dinamakan syarif. Konon pada zaman dahulu kala
ada orang bernama syarief yang melarikan diri dari kejaraan Belanda. Begitu
terkenalnya nama ini sehingga namanya dijadikan nama puncan di gunung Merbabu.
Menikamti keindahan matahari terbit dari puncak
disis Selatan Merbabu.perjalanan kami lanjutkan , dan saatnya menuju puncak yang
tertinggi di gunung Merbabu. Melewati sebuah pegununga yang sangat panjang dan
sebuah tanjakan yang sangat terjal yang diberi nama “Ondo Rante”, maka
sampailah di puncak kenatang Songo. Sebuah puncak yang namanya dihubungkan
dengan adanya batu kenteng songo. Sebuah batu bulat dengan lubang ditengahnya,
mejadi penanda puncak Kenteng Songo.sangat disayangkan peninggalan langka
seperti ini menajdi bahan corat coret tanaga yang tidak menghargai peninggalan
sejarah.
Belum lengkap jika belum menginjakkan kaki dipuncak
sejati Gunung Merbabu dengan ketinggian 3142mdpl. Hanya 3 menit berjalan, maka
sampailah dipuncak tertinggi gunung ini. Dari tempat ini, seolah b erdiri di
tengah tengah jawa tengah dan disini pula anda dapat melihat denag jelas gunung
merapi yang sepektakuler tersebut.
Setelah merasa cukup puas menikmati pemandanga ini
kami memutusakan memijakkan kaki kami didaratan karena saat itu puncak Merbabu
sedang tidak bersahabat.udara sekita tertutup kabut yang amat dahsyat.kam
kembali kepermukaan sekitar pukul 12.00.setelah istirahat beberapa saat dan
menghilangkan lelah. Jemputan kami datang saatnya kembali kerumah untuk
merasakan lelah yang tak terhingga. Namaun takapa karena semuanya terbayar
dengan impas dengan pemandangan dan pengalaman yang tak terkkira.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan